Pengertian Apresiasi, Prosa Fiksi.
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya
lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya.
(Wikipedia).
J. Budhy Raharjo (1986:16)
menyatakan bahwa prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat pada bentuk,
irama dan sajak. Keindahan terletak pada gaya bahasa pengarang dan
kata-kata mengalir tak terbatas, mencerminkan jiwanya dalam menyusun dan
menyampaikan buah pikirannya. Plot cerita sepenuhnya berada dalam kemampuan
pengarang merangkaikan kata, menjalin narasi dan percakapan.
Aminuddin (1985: 66) menyatakan
bahwa istilah prosa fiksi atau cukup disebut karya fiksi, biasa juga disebut
dengan prosa cerita, prosa narasi, narasi, atau cerita berplot. Pengertian prosa
fiksi tersebut adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku
tertentu dengan pemeranananya, latar serta tahapan dan rangkaian cerita
tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin
suatu cerita.
Prosa dalam
pengertian kesastraan juga disebut fiksi (fiction), teks naratif (nartive teks) atau wacana narative
(narrative discource). Sehingga istilah prosa atau fiksi atau teks naratif,
atau wacana naratif berarti cerita rekaan (cerkan) atau cerita rekaan.
Fiksi
merupakan karya naratif yang isinya tidak menyarankan (tidak mengacu) pada
kebenaran sejarah (Abrams, 1981:61).
Dengan demikian, karya
prosa fiksi merupakan karya naratif yang isinya mengacu/menyarankan pada karya
yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak
ada dan tidak terjadi sungguh-sungguh sehingga tak perlu dicari kebenarannya
pada dunia nyata.
Ciri-ciri prosa fiksi:
1.
Bersifat
fiksi/rekaan
2.
Menyerupai
kenyataan
3.
Bentuk
karangan biasanya narasi
4.
Memiliki
tokoh, peristiwa, latar, alur, dan pesan/ajaran
5.
Memiliki
fungsi menghibur, kejiwaan, dan menyampaikan nilai-nilai kebenaran.
Jenis-jenis prosa fiksi:
1.
Prosa modern
a.
Cerita pendek/cerpen, adalah
cerita berbentuk prosa yang pendek.
b.
Novelet, adalah cerita yang panjangnya lebih panjang
dari cerpen, tetapi lebih pendek dari novel.
c.
Novel/roman, adalah cerita berbentuk prosa yang
menyajikan permasalahn-permasalahan secara kompleks, dengan penggarapan
unsur-unsurnya secara lebih luas dan rinci.
d.
Cerita anak, adalah cerita yang mencakup
rentang umur pembaca beragam, mulai rentang 3-5 tahun, 6-9 tahun, dan 10-12
tahun (bahkan 13 dan 14) tahun.
e.
Novel remaja (chicklit dan teenlit), adalah
novel yang ditulis untuk segmen pembaca remaja.
2.
Prosa lama
a. Dongeng, adalah
cerita yang sepenuhmya merupakan hasil imajinasi atau khayalan pengarang di
mana yang diceritakan seluruhnya belum pernah terjadi.
b. Fabel adalah
cerita rekaan tentang binatang dan dilakukan atau para pelakunya binatna g yang
diperlakukan seperti manusia. Contoh: Cerita Si Kancil yang Cerdik, Kera Menipu
Harimau, dan lain-lain.
c.
Hikayat adalah cerita, baik sejarah, maupun cerita roman
fiktif, yang dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekedar
untuk meramaikan pesta. Contoh; Hikayat Hang Tuah, Hikayat Seribu Satu Malam,
dan lain-lain.
d. Legenda adalah
dongeng tentang suatu kejadian alam, asal-usul suatu tempat, benda, atau
kejadian di suatu tempat atau daerah. Contoh: Malin
Kundang, Asal Mula Candi Prambanan, dan lain-lain.
e.
Mite adalah cerita yang mengandung dan berlatar belakang
sejarah atau hal yang sudah dipercayai orang banyak bahwa cerita tersebut
pernah terjadi dan mengandung hal-hal gaib dan kesaktian luar biasa. Contoh:
Nyi Roro Kidul.
f.
Cerita Penggeli Hati, sering pula diistilahkan dengan
cerita noodlehead karena terdapat dalam hampir semua budaya rakyat.
Cerita-cerita ini mengandung unsur komedi (kelucuan), omong kosong,
kemustahilan, ketololan dan kedunguan, tapi biasanya mengandung unsur kritik
terhadap perilaku manusia/mayarakat. Contohnya adalah Cerita Si Kabayan, , Lebai Malang, dan lain-lain.
g.
Cerita Perumpamaan adalah dongeng yang mengandung
kiasan atau ibarat yang berisi nasihat dan bersifat mendidik. Sebagai contoh,
orang pelit akan dinasihati dengan cerita seorang Haji Bakhil.